Kemasan dengan Bahan Plastik
Kemasan plastik bisa tahan kimia (chemical resistant), cenderung murah, dan ringan untuk berbagai macam produk ekspor. Kerugian memakai kemasan plastik adalah sifatnya yang mudah ditembus atau diserap oleh cahaya, gas, uap air, dan molekul kecil lainnya. Bahkan ini memiliki risiko tinggi untuk bercampur dengan produk makanan.
Namun karakteristik ini tergantung dari jenis bahan plastik yang digunakan. Sehingga penting untuk mengetahui beberapa jenis bahan plastik berikut ini untuk memenuhi standar ekspor.
đŸ“Œ LDPE (Low-Density Polyethylene): Mudah diproses namun tidak bisa digunakan pada kemasan yang mengharuskan perlindungan dari gas.
đŸ“Œ HDPE (High-Density Polyethylene): Lebih keras dan kurang fleksibel namun populer untuk kemasan produk makanan.
đŸ“Œ Polypropylene (PP): Cocok sebagai kemasan untuk produk yang membutuhkan ketahanan pada suhu tinggi. PP meleleh pada suhu 170 derajat Celcius sehingga produk dengan kemasan ini dapat digunakan pada microwave.
đŸ“Œ Polystyrene (PS): Lebih murah dan kurang kuat, biasanya dipakai hanya sebagai layer kemasan.
đŸ“Œ Polyvinyl chloride (PVC): sangat rentan pada panas dan mudah berubah secara kimiawi. Karenanya, memiliki citra buruk sebagai perusak lingkungan.
đŸ“Œ Polyesters: Kuat terhadap panas karena meleleh pada lebih dari 270 derajat Celcius. Sehingga, produk dengan kemasan ini cocok untuk digunakan pada microwave.